Jumat, 15 April 2011

SURAT CINTA UNTUK KEKASIH SEJATIKU

Bismillahirrohmanirrohiim..
surat ini ku persembahkan untuk kekasih sejatiku..
kekasihku, ku mohon terimalah surat ini, dengarkanlah suara hatiku terdalam yang ku tuliskan lewat surat ini.

Duhai kekasih sejatiku tercinta,
Wahai kekasih sejatiku terkasih..
Tuhanku semesta alam.. pemilik jiwa ragaku..
yang menggenggam hati ini.. ALLOH SUBHANAHUWATA'ALA..

Ya Alloh.. ku tuliskan surat cinta ini sebagai ungkapan atas apa yang ku rasa padaMU..
Ya Alloh.. sungguh ku bersyukur menjadi hambaMU, menjadi Islam, dan memiliki tauladan seorang kekasihMU yg mulia,,Muhammad SAW..
Sungguh ku bersyukur memiliki Al Quranul kariim, cahayaMU, kalimatMU yang sangat menenangkanku, menghibur di saat gundahku, dan menjadi penuntunku hingga hari tersulitku kelak.. hari dimana catatan hidupku di dunia akan dibuka dan diperhitungkan..
Ya Alloh..Entah apa jadinya diriku ini jika aku bukan Islam dan tidak mengenal Islam..
Ya Alloh,,Entah apa jadinya diriku ini tanpa adanya belas kasih dan maghfirahMU.. sungguh meruginya aku.

Ya Alloh yang Maha Mengerti..
Sungguh ku bersyukur diriku terlahir Islam, dan berkat kasihMU hingga saat ini namaMU pun masih selalu terukir di hatiku.. dan ku harap akan selamanya hingga tak ada nafasku.

tapi ya Alloh,, sungguh akupun sering mempertanyakan diri ini, hati, jiwa, dan raga ini,
"apakah memang dirimu sudah benar2 Islam? apakah benar Alloh selalu di hatimu? Apakah benar Alloh adalah kekasih sejatimu? apakah kau jujur dan tulus mengatakan kau mencintaiNYA?"

kemudian sering terlintas pertanyaan yang sungguh membuat hatiku tersayat sayat..
"apa buktinya bahwa kau sungguh seorang Islam, apa buktinya kau adalah hamba yang sungguh mencintaiNYA, dan apakah Alloh sudah menerima cintaMu dan meridhoimu sebagai kekasihNYA?"

Ya Alloh,,sungguh aku takut, aku malu..
nyatanya diriku memang lebih sering mengkhianatiMU,
diriku terlalu sering lupa akan adanya Engkau di hidupku..
terlalu sering berubah lagi menjadi lalai, setelah bertekad akan bersungguh2 menjadi lebih baik dalam melakukan segala hal yang Engkau cinta dan tidak melakukan yang Kau benci..

Ya Alloh, aku sungguh lalai menjagaMU, mungkin karna kecongkakan dan lemahku.
Ya Alloh, aku sering mengkambing hitamkan syaitan padahal memang semua karna kelemahanku..
Ya Alloh,,sungguh kini aku menyadarinya,
aku mungkin belum pantas mengakui cinta kepadaMU tanpa ada pembuktian yang nyata..

Duhai kekasihku,,ku sering teringat dengan firmanMU dalam sebuah hadits,
Rosululloh saw. bersabda, "Alloh berfirman, 'Aku heran denganmu wahai anak Adam, Aku yang telah menciptakanmu tapi engkau menyembah selain Aku. Aku yang memberimu rezeki tapi engkau bersyukur kepada selain Aku. Aku perlihatkan rasa cintaKu kepadamu dengan memberi nikmat---padahal Aku tidak membutuhkanmu---tapi engkau perlihatkan rasa bencimu kepadaKu dengan melakukan maksiat, padahal engkau membutuhkanku. Kebaikanku senantiasa turun kepadamu tapi keburukanmu senantiasa naik kepadaku'"

Ya Alloh.. sungguh sedih hati ini mengetahui curahan hatiMu tersebut..
membuat air mataku mulai menari-nari di pipi..
dan scepat kilat hati pun terasa basah karna isak tangisku.
Ya Alloh aku takut akan pedihnya siksaMU..
Ya Allohu robbi,, Allohu goffar.. ku mohon ampunilah aku..
Wahai cinta sejatiku, kekasih hatiku, harapanku,..
terimalah maaf dariku..Astaghfirullohal'adziim..
Astaghfirullohal'adziim..Astaghfirullohal'adziim..

Banyak pendosa, termasuk diriku..
ketika diingatkan agar berhenti dari maksiatnya,
serta merta menjawab bahwa Alloh SWT itu Maha Pengasih dan Penyayang.
Padahal, selain memiliki sifat tersebut, Engkau juga memiliki sifat Mahakeras azab-Nya..
Ya Alloh sungguh sangat takut diri ini,
saat firmanMu yang tertulis dalam QS. Al Maidah: 98 mengingatkanku..

Ya Alloh ya Rohman,
izinkanlah aku perbaiki semua sebelum waktuku berjumpa denganMU tiba.

Duhai kekasih sejatiku,
Sungguh betapa aku malu atas semua yg Kau beri,
padahal diriku terlalu sering membuatMU kecewa..
Entah mungkin karna ku terlena, sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali..
ya Alloh betapa tak ada apa2nya aku di hadapanMU..
YA Alloh,, Hanya Engkaulah cinta sejatiku,,takkan ada lagi illah selainMU..

Ya Alloh ya Rohiim..
pemilik cinta dari segala cinta..
Aku sadar kini, mencintai manusia bisa menimbulkan kekecewaan teramat dalam..
mencinta manusia khususnya lawan jenis di luar ikatan suci adalah sebuah kesia-siaan..
Kini, lebih baik mereka membenciku daripada kau membenciku karna hatiku ternodai, dan cinta untukMu secara tak sadar sudah ku khianati...
Kini ku sadar, mencintaiMu memang tidak pernah ada kekecewaan..
karna aku yakin Kau selalu membalas cinta hambaMu..

Ya Alloh,,meski tak pantas,
tapi aku ingin selalu berusaha mencintaiMU setulusnya,
sebenar2 aku cinta,.
Aku ingin mendekatiMU selamanya, sehina apapun diriku.. Ku berharap untuk bertemu denganMU ya Robbi..

Ya Alloh,,meski dosaku terlalu banyak,,
namun aku tak akan lelah memohon ampunanMU, karna Kau selalu memotivasiku dalam firmanMU,
"Wahai anak Adam selama engkau berdosa dan berharap kepadaKu, niscaya Aku ampuni segala dosamu yang telah lalu dan Aku tidak perdulikan lagi. Wahai anak Adam jikalau dosamu membumbung setinggi langit lalu engkau meminta ampunanKU, pasti engkau Ku ampuni. Wahai anak Adam, andai engkau datang kpd-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemuKu dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, pasti Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula."

Subhanalloh walhamdulillah walaailaahaillalloh wallohuakbar..
sungguh Maha Luasnya ampunanMU itu...

ya Alloh subhanahuwata'ala..
kekasih sejatiku..
dalam sujud panjangku di hening malammu..
Ku memohon ampunanMU, terimalah cintaku ya Tuhanku.. Jangan biarkan ku berpaling lagi dariMu dan janganlah Engkau palingkan wajahMU dariku.
karna tak ada daya dan upayaku tanpa kasih sayangMU di hidupku..
tak ada artinya hidupku jika taubatku tak mendapat ridho dariMU..
DUHAI KEKASIH SEJATIKU..

 Oleh: akhi.fauzi

Kamis, 14 April 2011

SYAIKHUL, SANG MUJAHID YANG MENJADI TONGGAK KEBESARAN ISLAM

Beliau adalah Syaikhul Islam Al Imam Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al Khodr bin Muhammad bin Al Khodr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyyah Al Haroni Ad Dimasqi. Nama Kunyah beliau adalah Abul ‘Abbas.
Kelahiran dan Pertumbuhan Beliau
Beliau lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 661 Hijriyyah di Haron. Ketika berumur 7 tahun, beliau berpindah ke Damaskus bersama ayahnya dalam rangka melarikan diri dari pasukan Tartar yang memerangi kaum muslimin. Beliau tumbuh di keluarga yang penuh ilmu, fiqih, dan agama. Buktinya adalah banyak dari ayah, kakek, saudara, dan banyak dari paman beliau adalah ulama yang terkenal.
Di antaranya adalah kakek beliau yang jauh (kakek nomor 4), yaitu Muhammad bin Al Khodr, juga Abdul Halim bin Muhammad bin Taimiyyah dan Abdul Ghoni bin Muhammad bin Taimiyyah. Juga kakek beliau yang pertama, yaitu Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyyah Majdud Diin -nama kunyahnya adalah Abul Barokaat-, memiliki beberapa tulisan di antaranya : Al Muntaqo min Al Ahadits Al Ahkam (kitab ini disyarh oleh Imam Syaukani dengan judul Nailul Author, pen), Al Muharror dalam bidang fiqih, Al Muswaddah dalam bidang ushul fiqih, dan lainnya. Begitu juga dengan ayah beliau, Abdul Halim bin Abdus Salam Al Haroni dan saudaranya, Abdurrahman dan lain-lain.
Di lingkungan ilmiah dan sholihah ini, beliau tumbuh. Beliau memulai menuntut ilmu pertama kali pada ayahnya dan juga pada ulama-ulama Damaskus. Beliau telah menghafalkan Al Qur’an sejak kecil. Beliau juga telah mempelajari hadits, fiqih, ilmu ushul, dan tafsir.
Beliau dikenal sebagai orang yang cerdas, memiliki hafalan yang kuat dan memiliki kecerdasan sejak kecil. Kemudian beliau intensif mempelajari ilmu dan mendalaminya. Sehinggga terkumpul dalam diri beliau syarat-syarat mujtahid ketika masa mudanya. Maka tidak lama kemudian beliau menjadi seorang imam yang diakui oleh ulama-ulama besar dengan ilmu, kelebihan, dan keimamannya dalam agama, sebelum beliau berusia 30 tahun.
Karya Ilmiah Beliau
Dalam bidang penulisan buku dan karya ilmiah, beliau telah meninggalkan bagi umat Islam warisan yang besar dan bernilai. Tidak henti-hentinya para ulama dan para peneliti mengambil manfaat dari tulisan beliau. Sampai sekarang ini telah terkumpul berjilid-jilid buku, risalah (buku kecil), fatawa dan berbagai masa’il (pembahasan suatu masalah) dari beliau dan ini yang sudah dicetak. Sedangkan yang tersisa dari karya beliau yang masih belum diketahui atau tersimpan dalam bentuk manuskrip masih banyak sekali.
Beliau tidaklah membiarkan satu bidang ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi umat dan mengabdi pada umat, kecuali beliau menulisnya dan berperan serta di dalamnya dengan penuh kesungguhan dan ketelitian. Hal seperti ini jarang sekali ditemui kecuali pada orang-orang yang jenius dan orang yang jenius adalah orang yang sangat langka dalam sejarah.
Teman dekat, guru, murid beliau bahkan musuh beliau, telah mengakui keluasan penelaahan dan ilmu beliau. Buktinya jika beliau berbicara tentang suatu ilmu atau cabang ilmu, maka orang yang mendengar menyangka bahwa beliau tidak mumpuni pada ilmu lain. Hal ini dikarenakan ketelitian dan pendalaman beliau terhadap ilmu tersebut. Jika seseorang meneliti tulisan dan karya beliau dan mengetahui amal beliau berupa jihad dengan menggunakan tangan dan lisan, dan pembelaan terhadap Islam serta mengetahui tentang ibadah dan dzikir beliau, maka sungguh dia akan sangat terkagu-kagum dengan keberkahan waktu dan kuatnya kesabaran beliau. Maha Suci Allah yang telah mengkarunia beliau berbagai karunia tersebut.
Jihad dan Pembelaan Beliau untuk Islam
Banyak orang tidak mengetahui sisi amaliyyah dari kehidupan beliau. Banyak orang hanya mengenal beliau sebagai ulama, penulis, dan ahli fatwa melalui karya beliau yang tersebar. Padahal beliau memiliki sikap-sikap yang diakui dalam berbagai bidang yang lain, yang beliau ikut berperan serta dalam menolong dan memuliakan kaum muslimin. Di antaranya : beliau berjihad dengan pedang dan menyemangati kaum muslimin untuk berperang, baik dengan perkataan dan perbuatan beliau. Beliau berputar-putar dengan pedangnya di medan pertempuran dengan menunggang kuda dengan sangat lihai dan berani. Orang-orang yang menyaksikan beliau dalam peperangan penaklukkan kota ’Ukaa, terkagum-kagum dengan keberaniannya dan serangannya terhadap musuh.
Adapun jihad beliau dengan pena dan lisan. Maka beliau rahimahullah telah berdiri di depan musuh-musuh Islam dari penganut berbagai agama, aliran, isme yang bathil, dan ahlul bid’ah bagaikan gunung yang kokoh. Kadang dengan perdebatan langsung, terkadang pula melalui tulisan. Beliau menghancurkan syubhat-syubhat (racun pemikiran) mereka dan mengembalikan tipu daya mereka –bilhamdillah-. Beliau menghadapi ahli filsafat, bathiniyyah baik dari golongan sufiyyah, isma’iliyyah, , nashiriyyah, dan selain mereka. Sebagaimana beliau juga menghadapi rofidhoh dan golongan yang sesat (atheis). Beliau hancurkan syubhat-syubhat ahlul bid’ah yang diadakan di sekeliling masyahid (kuburan yang ramai untuk diziarahi), kuburan secara umum, dan semacamnya. Sebagaimana beliau menghadapi jahmiyyah, mu’tazilah, dan beliau membantah ahlul kalam dan asya’iroh.
Orang yang melihat sisi ini dari kehidupan beliau hampir-hampir menegaskan tidak ada lagi yang waktu yang sia-sia yang tersisa dalam kehidupan beliau. Beliau diperangi, diusir, disakiti, dan dipenjara berkali-kali di jalan Allah. Bahkan tatkala menghadapi ajal, beliau berada di penjara Al Qol’ah, di Damaskus.
Tak ada henti-hentinya –bilhamdillah- bantahan beliau selalu menjadi senjata yang ampuh untuk menghadapi musuh kebenaran dan orang yang menyimpang. Karena bantahan beliau ini selalu disandarkan pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam serta petunjuk salafush sholih, dengan kuatnya istinbath (penyimpulan hukum), pendalilan yang sangat bagus, alasan (argumen) secara syar’i dan akal, dan luasnya ilmu beliau yang telah Allah karuniai.
Banyak dari paham yang merusak yang laris manis pada hari ini di tengah-tengah kaum muslimin merupakan perpanjangan tangan dari firqoh-firqoh dan isme-isme (pemahaman-pemahaman) yang beliau hadapi dan semisalnya pula dihadapi oleh pendahulu kita yang sholih. Oleh karena itu, semestinya para da’i yang ingin memperbaiki umat jangan sampai lalai dari sisi ini. Seharusnya mereka mengambil faedah dari bantahan-bantahan yang terlebih dahulu dibuat oleh para pendahulu mereka yang sholih.
Tidaklah aku (Syaikh Nashir Al Aql, pen) berlebih-lebihan dengan yang akan aku katakan. Bahwasanya tak henti-hentinya kitab-kitab dan bantahan-bantahan beliau adalah senjata yang paling kuat untuk menghadapi firqoh-firqoh sesat dan isme-isme yang merusak ini, yang laris manis yang mulai muncul lagi pada hari ini. Firqoh dan isme ini merupakan perpanjangan dari masa lalu. Akan tetapi di antara firqoh-firqoh itu ada yang berbaju dengan baju modern dan hanya merubah nama mereka saja. Misalnya Ba’tsiyyah (sebuah aliran sosialis/sekuler, pen), Isytiroqiyyah (sosialisme), nasionalisme, Qodaniyyah (Ahmadiyyah), Baha’iyyah (aliran sesat di India) dan firqoh-firqoh yang lain. Dan ada pula yang masih tetap dengan slogannya yang dulu seperti Syi’ah, Rofidhoh, Nashiriyyah, Isma’iliyyah, Khowarij dan lain-lain.
Sifat-Sifat Beliau
Di samping aspek ilmu, pemahaman agama, dan amar ma’ruf nahi mungkar (memerintahkan yang baik dan melarang dari kemungkaran) yang terkenal dari beliau, sungguh Allah telah mengkaruniai beliau sifat yang terpuji yang sudah dikenali dan diakui oleh banyak orang. Beliau adalah orang yang dermawan dan mulia, selalu mengutamakan orang-orang yang membutuhkan melebihi dari diri beliau sendiri, baik dalam hal makanan, pakaian, dan selainnya. Beliau adalah orang yang sering beribadah dan membaca Al Qur’an. Beliau adalah orang yang wara’ dan zuhud, hampir-hampir beliau tidak memiliki sesuatu pun dari kesenangan dunia, kecuali yang merupakan kebutuhan pokok (primer) dan sifat seperti ini sudah diketahui oleh orang-orang pada zamannya, sampai-sampai orang awam pun mengetahuinya. Beliau juga orang yang tawadhu’ dalam penampilan, pakaian, dan interaksi beliau dengan orang lain.
Beliau tidak pernah memakai pakaian yang mewah atau pun jelek (beliau selalu berpakaian yang tengah-tengah, tidak mewah dan tidak jelek,pen). Beliau tidaklah memaksa-maksakan diri (berbasa-basi) terhadap orang yang beliau temui. Beliau terkenal sebagai orang yang karismatik dan keras dalam membela kebenaran. Beliau memiliki karisma yang luar biasa di depan penguasa, ulama, dan orang awam. Setiap orang yang melihat beliau, akan langsung mencintai, segan, dan menghormati beliau, kecuali ahlil bid’ah yang diliputi rasa dengki.
Sebagaimana beliau terkenal sebagai orang yang sangat sabar di jalan Allah, beliau juga memiliki firasat yang kuat dan memiliki do’a yang mustajab. Beliau juga memiliki karomah lain yang diakui. Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas dan menempatkannya di surga-Nya.
Masa Beliau
Sungguh beliau -rahimahullah- telah hidup di suatu masa yang terdapat banyak bid’ah dan kesesatan. Banyak isme-isme yang batil berkuasa. Semakin bertambah pula syubhat (racun pemikiran). Dan kebodohan, ta’ashub (fanatik) dan taqlid buta (mengikuti seseorang tanpa dalil) semakin tersebar. Pada saat itu pula, kaum muslimin diperangi oleh pasukan Tartar dan pasukan Salib (dari orang-orang Eropa).
Kita akan mendapati potret masa beliau dengan jelas dan gamblang melalui buku-buku beliau yang ada di hadapan kita. Karena beliau sangat perhatian dengan urusan kaum muslimin. Beliau juga berperan serta menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan pena, lisan dan tangannya. Barang siapa yang memperhatikan tulisan-tulisan beliau, maka akan mendapati gambaran bentuk ini pada masa beliau:
- Semakin banyaknya bid’ah dan syirik, lebih-lebih kesyirikan yang terdapat di sekitar masyahid dan kuburan yang diziarahi dan palsu. Juga i’tiqod (keyakinan) yang batil terhadap orang yang hidup dan yang mati. Mereka diyakini dapat memberi manfaat dan dapat memberi kesusahan. Maka mereka diseru/didoai sebagai sesembahan selain Allah...

- Tersebarnya filsafat, penyimpangan, dan perdebatan.. Tasawuf dan toriqoh-toriqoh sufiyah yang sesat mengusasai orang-orang awam. Tersebar pula di sana isme-isme dan pemikiran bathiniyyah.

- Rofidhoh semakin berperan dalam urusan kaum muslimin. Mereka menyebarkan bid’ah dan kesyirikan di tengah-tengah kaum muslimin. Mereka mengendorkan semangat umat untuk berjihad.

- Bahkan mereka membantu pasukan Tartar yang merupakan musuh kaum muslimin.

- Pada akhirnya, kita lihat semakin kuatnya Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan sebab beliau. Beliau memotivasi dan memberikan semangat kepada Ahlus Sunnah. Hal ini memiliki pengaruh yang bagus bagi kaum muslimin hingga saat ini dalam menghadapi bid’ah dan kemungkaran, amar ma’ruf nahi munkar, menasehati pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin secara umum.
Syaikhul Islam di zamannya tegar dalam menghadapi penyimpangan-penyimpangan ini dengan sikap yang telah diakui. Beliau memerintahkan, melarang, menasehati, menjelaskan sehingga Allah memperbaiki banyak keadaan kaum muslimin dengan tangan beliau. Allah telah menolong sunnah dan ahlus sunnah melalui beliau, -walhamdulillah-.
Wafat Beliau
Sesungguhnya di antara tanda kebaikan orang sholih dan diterimanya dia di tengah-tengah kaum muslimin adalah : orang-orang merasa kehilangannya tatkala dia meninggal dunia. Oleh karena itu, para salaf menilai banyaknya orang yang menyolati merupakan tanda kebaikan dan diterimanya orang tersebut. Oleh karena itu, Imam Ahmad –rahimahullah- mengatakan : ”Katakan pada Ahlul Bid’ah, perbedaan antara kami dan kalian adalah pada hari kematian”, yaitu orang-orang akan merasakan kehilangan Imam Ahlus Sunnah, apabila imam itu meninggal akan terlihat banyaknya orang yang mengiringi jenazahnya ke pemakaman. Dan sungguh realita telah menunjukkan hal itu. Belum ada yang pernah terdengar seperti kematian dua imam (yang sama-sama bernama Ahmad, pen) yaitu Imam Ahmad bin Hanbal dan Ahmad bin Taimiyyah ketika keduanya meninggal. Begitu banyak orang yang mengiringi ke pemakaman dan keluar bersama jenazah keduanya serta menyolati keduanya. Ini bukanlah suatu yang aneh karena kaum muslimin adalah saksi Allah di bumi ini.
Demikianlah Syaikhul Islam –rahimahullah- wafat, dalam keadaan beliau dipenjara di penjara Al Qol’ah, Damaskus, pada malam Senin, 20 Dzulqo’dah 728 Hijriyah. Seluruh penduduk Damaskus dan sekitarnya merayap untuk menyolati dan mengiringi jenazah beliau ke pemakaman. Berbagai referensi yang menyebutkan kematian beliau sepakat bahwa yang menghadiri pemakaman beliau adalah jumlah yang sangat besar sekali yang tidak bisa dibayangkan jumlahnya. (ar/rms)

Sumber: www.suaramedia.com

DIHYAH BIN KHALIFAH AL-KALBI, MALAIKAT JIBRIL MENJELMA DALAM RUPANYA

’Awwaanah bin al-Hakam berkata, “Manusia yang paling tampan rupanya, ialah seseorang yang Malaikat Jibril ’alaihis salam datang dalam bentuk rupanya. Yakni Dihyah." (al-isaabah, ibnu hajar)
Dihyah bin Khalifah al-Kalbi radhiyallahu ’anhu adalah salah satu di antara para sahabat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang telah lama masuk Islam. Beliau masuk Islam sebelum perang Badar. Akan tetapi, dalam peperangan itu, beliau belum sempat mengikutinya. Baru, setelah peperangan itu, beliau tidak pernah absen dalam jihad di medan peperangan. (thabaqaat, ibni sa'ad)
Dia juga salah seorang sahabat Rasulullah yang masyhur. Dia dikaruniai Allah berupa keutamaan yang tidak dimiliki sahabat lainnya. Di antara keutamaan yang beliau miliki, yaitu Malaikat Jibril ’alaihis salam seringkali datang menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dalam wujud menyerupai dirinya. Imam an-Nasa’i meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Yahya bin Ya’mur rahimahullah dari Ibnu ’Umar,
Malaikat Jibril ’alaihis salam mendatangi Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dalam rupa Dihyah Al-Kalbi.
Dalam hadits lain disebutkan, dari Jaabir radhiyallahu ’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
Telah diperlihatkan kepadaku para nabi, maka aku melihat Musa ’alaihis salam adalah seorang laki-laki yang kuat, seakan-akan dia adalah lelaki dari kaum Syanuu’ah. Dan aku melihat Isa bin Maryam ’alaihis salam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat, adalah Urwah bin Mas’ud. Dan aku melihat Ibrahim ’alaihis salam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat ialah sahabat kalian –yaitu diri beliau sendiri– Dan aku pun melihat Jibril ’alaihis salam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat adalah Dihyah. (HR. Muslim).
Dari Abu ’Utsman, ia berkata,
“Telah diberitakan kepadaku bahwa Malaikat Jibril ’alaihis salam datang kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, dan Ummu Salamah sedang bersama beliau. Maka, dia pun berbicara lantas berdiri, sehingga Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pun berkata kepada Ummu Salamah, ’Siapakah ini?’ – atau (kurang lebih) seperti (itu) ucapan beliau– Lantas Ummu Salamah pun berkata, ’Ini adalah Dihyah’. Ummu Salamah berkata,
’Demi Allah, sungguh aku mengira, ia adalah Dihyah, sampai aku mendengar khutbah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang mengabarkan bahwa dia adalah Malaikat Jibril ’alaihissalam' (Shahih Bukhari)
Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengirimkan surat-surat seruan memeluk Islam kepada para raja, kisra dan kaisar, yaitu pada akhir tahun ke enam hijriah, Dihyah termasuk salah satu delegasi yang ditugaskan. Adapun tugas yang diberikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kepada Dihyah, yaitu agar ia menyampaikan surat beliau shallallahu ’alaihi wa sallam kepada Hiraklius, kaisar Romawi.
Dalam satu riwayat disebutkan, dari ’Abdullah bin ’Abbas radhiyallahu ’anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menulis surat kepada kaisar untuk mengajaknya masuk Islam. Beliau pun mengutus Dihyah al-Kalbi untuk menyampaikan suratnya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memintanya supaya menyerahkan surat tersebut kepada penguasa Bushra, agar ia menyampaikannya kepada kaisar. (Shahih Bukhari)
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan di dalam al-Bidayah wan Nihayah, sepulang dari menemui kaisar -dan Dihyah mendapatkan hadiah yang banyak dari kaisar– ketika ia telah sampai di daerah Hisma, ia dihadang oleh sekelompok orang dan mereka pun mengambil semua yang ada padanya. Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus Zaid bin Haritsah radhiyallahu ’anhu untuk memerangi mereka. (Al-bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir)
Demikian, seklias kisah Dihyah bin Khaliifah. Pada masa hidupnya, beliau tinggal di daerah Mizzah di Damaskus, dan beliau hidup hingga masa kekhalifahan Mu’awiyyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ’anhuma. Semoga keridhaan Allah Ta’ala senantiasa tercurahkan pada sahabat yang mulia ini.

Disalin dari majalah As-Sunnah edisi 04/XII/1429H 2008M , Rubrik Baituna, hal. 8

Sumber: www.jilbab.or.id

ALKHANSA, IBUNDA EMPAT MUJAHID


Pengantar:
Empat putera Khansa yang gugur menyongsong syahadah…
Siapakah gerangan di balik mereka?
Ada pepatah yang tak asing di telinga kita, di belakang tokoh mulia, pasti ada wanita yang mulia.
Bagaimana Al Khansa, seorang ibu yang mulia, mengantarkan keempat puteranya menjadi seorang mujahid sejati?

Sekelumit kisah beliau, kami salinkan1 untuk Anda, wahai para Ibunda.  Semoga bermanfaat.
Dialah al-Khansa’2, wanita Arab pertama yang jago bersyair. Para sejarawan sepakat bahwa sejarah tak pernah mengenal wanita yang lebih jago bersyair dari pada al-Khansa’, sebelum maupun sepeninggal dirinya. Konon mulanya ia tak pandai bersyair, ia hanya bisa melantunkan dua atau tiga bait saja.
Namun di zaman jahiliyah, tatkala saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as -Sulami terbunuh, ia meratapi kematiannya dalam beberapa bait syair.
Lalu menyusullah saudara seayahnya yang terbunuh pula, namanya Shakhr.
Konon al-Khansa’ amat mencintai saudaranya yang satu ini, karena ia amat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian terhadap keluarga. Kematiannya menyebabkannya sangat terpukul, lalu muncullah bakat bersyairnya yang selama ini terpendam.  Dan mulailah ia melantunkan bait demi baik meratapi kematian saudaranya.  Semenjak itulah ia mulai banyak bersyair dan syairnya semakin indah.

Keislaman al-Khansa’ dan Kaumnya
Tatkala mendengar dakwah Islam, al-Khansa’ datang bersama kaumnya —Bani Sulaim— menghadap Rasulullah dan menyatakan keislaman mereka. Ahli-ahli sejarah menceritakan bahwa pernah suatu ketika Rasulullah menyuruhnya melantunkan syair, kemudian karena kagum keindahan syairnya, beliau mengatakan, “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya, wahai Khansa’!” sambil mengisyaratkan dengan telunjuk beliau.3

Wasiat al-Khansa’ Bagi Keempat Anaknya
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa al-Khansa’ dan keempat putranya ikut serta dalam perang al-Qadisiyyah4.
Menjelang malam pertama mereka di al-Qadisiyyah, al-Khansa berwasiat kepada putera-puteranya,
“Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada ilah yang haqq selain Dia. kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu. Aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal5) kalian, tak pernah mempermalukan nenek moyang kalian, dan tak
pernah menyamarkan nasab kalian.
Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Qs. Ali Imran: 200)
Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi.
Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah kalian ke jantung musuh, habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk, mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”

Kepahlawanan Keempat Anaknya
Terdorong oleh nasihat ibunya, keempat puteranya tampil dengan gagah berani. Mereka bangkit demi mewujudkan impian sang ibunda. Dan tatkala fajar menyingsing, majulah keempat puteranya menuju kamp-kamp musuh.
Sesaat kemudian, dengan pedang terhunus anak pertama memulai serangannya sambil bersyair,
Saudaraku, ingatlah pesan ibumu
tatkala ia menasehatimu di waktu malam..
Nasehatnya sungguh jelas dan tegas,
“Majulah dengan geram dan wajah muram!”
Yang kalian hadapi nanti hanyalah
anjing-anjing Sasan6 yang mengaum geram..
Mereka telah yakin akan kehancurannya,
maka pilihlah antara kehidupan yang tenteram
atau kematian yang penuh keberuntungan
Ibarat anak panah, anak pertama melesat ke tengah-tengah musuh dan berperang mati-matian hingga akhirnya gugur. Semoga Allah merahmatinya.
Berikutnya, giliran yang kedua maju menyerang sembari melantunkan,
Ibunda adalah wanita yang hebat dan tabah,
pendapatnya sungguh tepat dan bijaksana
Ia perintahkan kita dengan penuh bijaksana,
sebagai nasihat yang tulus bagi puteranya
Majulah tanpa pusingkan jumlah mereka
dan raihlah kemenangan yang nyata
Atau kematian yang sungguh mulia
di jannatul Firdaus yang kekal selamanya
Kemudian ia bertempur hingga titik darah yang penghabisan menyusul saudaranya ke alam baka. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu yang ketiga ambil bagian. Ia maju mengikuti jejak saudaranya, seraya bersyair,
Demi Allah, takkan kudurhakai perintah ibu
perintah yang sarat dengan rasa kasih sayang
Sebagai kebaktian nan tulus dan kejujuran
maka majulah dengan gagah ke medan perang..
hingga pasukan Kisra terpukul mundur atau biarkan mereka tahu,
bagaimana cara berjuang
Janganlah mundur karena itu tanda kelemahan
raihlah kemenangan meski maut menghadang
Kemudian ia terus bertempur hingga mati terbunuh. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu tibalah giliran anak terakhir yang menyerang. Ia maju seraya melantunkan,
Aku bukanlah anak si Khansa’ maupun Akhram
tidak juga Umar atau leluhur yang mulia,
Jika aku tak menghalau pasukan Ajam,
melawan bahaya dan menyibak barisan tentara
Demi kemenangan yang menanti, dan kejayaan
ataulah kematian, di jalan yang lebih mulia
Lalu ia pun bertempur habis-habisan hingga gugur.  Semoga Allah meridhainya beserta ketiga saudaranya.
Tatkala berita gugurnya keempat anaknya tadi sampai telinga al-Khansa’, ia hanya tabah sembari mengatakan,
“Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.”7

dari buku: Ibunda Para Ulama, Penyusun: Sufyan bin Fuad Baswedan, penerbit Wafa Press.

Sumber: www.jilbab.or.id

RINTIHAN, TANGISAN JIWA YANG TERLENA,,,

Tangisan di keheningan...            
Bangun malam, Sebenarnya keinginan untuk kembali bisa menangis disaat sujud di sepertiga malam sudah lama menjadi keinginan yang kuat dalam diri, namun ternyata kekuatan setan lebih besar mengurung tubuh, selalu membuj...uk, dan merayu manusia untuk senantiasa tidak berbuat baik bagi diri. Dan setan senantisa memanfaatkan kelemahan diri manusia untuk bisa mendapatkan teman bermainnya, dan membujuk manusia untuk selalu kalah dengan dirinya sindiri.   Tapi malam ini aku berhasil mengalahkan bujuk rayu setan, dan mampu mengeluarkan kekuatan dalam diri untuk bangkit dari tempat tidur dan mengambil air wudhlu. Sejuk air wudhlu membasuh lembut menembus pori-pori wajah. Lembut menyapu sisa-sisa kotoran yang lengket di kulit muka. Byar! mata tambah terbuka. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan kekuatan untuk diri bangun di keheningan malam.   Kuangkat kedua tangan, dengan mengucapkan kalimah Takbir.   Allahuakbar!!! Duh kecilnya diri ini saat kita menyadari makna kalimat agung yang begitu dahsyat. Dibawah langit sepertiga malam yang cerah, dengan sinar bulan separuh yang ditemani kerlap kerlip bintang menambah suasana yang cukup untuk membuktikan betapa kecilnya diri ini.   Subhanallah!!!! Maha Suci Allah. Takbir, rukuk, sujud semakin membuat diri tak mampu membendung lelehan air mata, semua kemaksiatan yang telah kulakukan seolah nampak begitu nyata menagih pertanggungjawabannya menambah deras lelehan air mata, semakin lama semakin deras hingga membasahi sajadah yang tergelar.   Namun kondisi ini lambat laun telah berubah, entah ada tambahan kekuatan dari mana lagi diri ini. Setelah lelehan air mata membasahi kedua pipi dan mulai berganti dengan seulas senyum yang muncul dari bibir ini. Terbayang malaikat yang menyaksikan dan turut bermunajat untuk diri ini, mereka tersenyum dan melambaikan tangan seolah mengajak aku untuk turut terbang bersama mereka. Bidadari berterbangan secara bergandengan tangan dengan busana yang begitu indah. Mengulas senyum yang tiada tara, Allahu Akbar.   Meleleh kembali air mata ini. Ya Allah terimalah sembah sujud hamba-Mu ini, bersama ribuan dzikir makhluk-Mu di pagi yang indah. Amin ya Rabbal Alamin.     

Oleh: Asep Nedyana

ISTRI SOLEHAH MENCINTAI ILMU

Saudaraku, para suami yang shalih…
Ingatlah bahwa salah satu tanda istri yang shalihah adalah penuh perhatian dan cinta kepada ilmu. Bila sifat itu belum ada pada istrimu maka doronglah ia kepadanya. Dan jika sudah, maka usahakanlah untuk memberi kelapangan jalan untuk menuju ke sana. Memang, pada ilmu terdapat kenikmatan dan pada kebodohan bersemayam segudang penderitaan.
‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha telah memuji wanita Anshor karena cinta mereka kepada ilmu. Ia berkata:
”sebaik-baik wanita adalah wanita Anshor. Rasa malu tidak menghalangi mereka memperdalam agama." (H.R.Bukhari)
Karena itu bantulah ia dan berikanlah kesempatan serta fasilitas untuk menambah khazanah ilmunya. Temanilah ia dan tidak ada salahnya engkau menggantikan tugasnya menjaga anak-anak agar istrimu bisa menghadiri majelis-majelis ilmu dan mendengarkan nasehat yang berharga.
Untuk memenuhi anjuran ini usahakan agar rumahmu ada perpustakaan, meskipun sederhana. Milikilah sarana pengetahuan yang bervariasi, seperti buku, radio, tape recorder ataupun CD-CD yang bermanfaat.
Ingatlah, semakin bertambah ketaqwaan dan keshalihan istrimu, maka engkaulah orang pertama yang akan menikmatinya.
Sungguh mengherankan, ada suami yang sepertinya merasa takut apabila istrinya lebih berilmu daripadanya. Ada juga suami yang giat berda’wah dan menyebarkan ilmu di tengah masyarakat, sementara ia biarkan istrinya hidup dalam kebodohan. Ia merana dan merugi serta tidak berkembang pengetahuannya.
Apakah Rasulullooh shololloohi ‘alahi wassalaam memang mengajari kira seperti itu?
Sekali-kali tidak, bahkan beliau adalah sosok suami yang memberikan perhatian penuh kepada keluarganya. Beliau membagi waktunya, sebagian untuk Robb-Nya, sebagian untuk keluarganya,dan sebagian lagi untuk ummatnya.
Rasulullah shololloohu ‘alahi wassalaam bersabda:
“Sesungguhnya istrimu punya hak atasmu, tamumu punya hak atasmu dan jasadmu juga punya hak atasmu”(H.R. Muslim)
Nabi shololloohu ‘alahi wassalaam juga membenarkan ucapan Salman yang berkata,
”Sesunnguhnya Robbmu punya hak atasmu, dirimu punya hak atasmu, keluargamu juga punya hak atasmu maka berikanlah setiap orang haknya."(H.R.Bukhari)


ditulis ulang oleh Ummu Tsaqiif dari buku Surat Terbuka untuk Suami, Ustad Abu Ihsan dan Ummu Ihsan, Pustaka Darul Ilmii

Sumber: www.jilbab.or.id

Senin, 11 April 2011

IMUNISASI DAMPAK KONSPIRASI DAN SOLUSI SEHAT ALA ROSULULLOH SAW

Oleh: Hj. Ummu Salamah, SH, Hajjam   Sejak 1977, Indonesia menjalankan program imunisasi PD3I (Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi), yaitu TBC, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan... hepatitis B. Program itu dikukuhkan dengan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, berdasarkan kesepakatan dengan WHO dan Unicef.   Sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers,  dapat  di temukan  bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional. Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :   The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS). ~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”   Penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis, sangat luar biasa. Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.   Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?   “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.” ~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika   “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” ~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University   “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris     “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”. ~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional   “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.” ~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962   “Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.” ~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional   “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.” ~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika   “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”   Imunisasi atau disebut juga vaksinasi, adalah suatu cara yang diyakini dapat melindungi orang dari penyakit. Vaksin dibuat dari virus atau bakteri patogen penyebab penyakit untuk disuntikkan ke tubuh, dengan harapan dapat membantu memerangi penyakit yang lebih ganas atau yang masuk secara alami.   Tujuan utama vaksin adalah merangsang pembentukan antibodi dengan konsentrasi yang cukup tinggi, untuk menghentikan perjalanan patogen, sehingga mencegah terjangkitnya penyakit. Tapi, benarkah demikian?   Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita perhatikan cara pembuatan vaksin. Ada tiga jenis bahan utamanya, yaitu: kuman virus atau bakteri hidup atau mati, toksoid, dan DNA. Selain itu, ada bahan-bahan tambahan yang dipakai untuk menjalankan fungsi pembiakan vaksin. Sebagian dari bahan tambahan itu adalah:   • Aluminium, ditambahkan pada vaksin dalam bentuk gel atau garam, untuk mendorong produksi antibodi, digunakan pada vaksin DPT, Dapt, dan Hepatitis B. Logam ini diduga sebagai pemicu kejang, Alzheimer, kerusakan otak, dan dementia (pikun). • Formaldehida/formalin, zat pecetus kanker (karsinogen), biasa dipakai untuk pembalsaman, fungisida, insektisida, pembuatan bahan peledak dan kain. Dalam vaksin, cairan formalin digunakan untuk menonaktifkan kuman. Menurut Sir Graham S. Wilson, pengarang buku The Hazards of immunization, formalin tidak memadai sebagai disinfektan. Kenyataan ini sudah diketahui puluhan tahun. Pemakaian berkelanjutan bahan yang tak bisa diandalkan dan berbahaya ini, jelas melanggar prinsip Non-malefisiensi (tidak merusak). • Gelatin, dikenal alergen atau pemicu alergi, ditemukan pada vaksin cacar air dan MMR. • Fenol, bahan dari tar batubara, digunakan dalam produk bahan pewarna, disinfektan, plastik, bahan pengawet, dan germisida. Pada dosis tertentu, bahan ini sangat beracun dan lebih bersifat membahayakan, daripada merangsang sistem imun. • Streptomisin, antibiotik yang diketahui alergen pada beberapa orang; ditemukan pada kedua bentuk vaksin polio. • Timerosal, bahan pengawet yang mengandung hampir 50% etilmerkuri, yang memiliki banyak kesamaan sifat dengan merkuri (air raksa). Selama beberapa dekade bahan ini digunakan pada hampir setiap vaksin di pasaran.   Bahan-bahan itu memang dipakai dalam jumlah sedikit, tapi beracun atau alergen. Sekali disuntikkan ke aliran darah dan sistem imun yang belum matang pada anak, bahan ini tak bisa dibuang oleh empedu dan hati, karena produksi empedu belum sempurna.   Formula dasar vaksin Ada tiga jenis vaksin, yaitu vaksin mati (tidak diaktif¬kan atau dimatikan), vaksin hidup dan vaksin rekombinasi DNA. Vaksin hidup dibuat dalam labolatorium dari organisme hidup (biasanya virus) penyebab penyakit. Vaksin hidup ini dilemahkan sehingga diharapkan dapat menyebabkan sistem imun tubuh. Contoh virus hidup yang dilemahkan adalah polio (yang ditelan), campak, gondong, cacar air, rubela dan demam kuning. Vaksin-vaksin bakteri hidup termasuk vaksin untuk demam tifoid dan vaksin Basilus Calmette Guerin (BCG) untuk tuberkulosis (TBC). Sebagian ahli berpendapat, pada bayi dan anak kecil, vaksin-vaksin ini bisa memiliki efek serius. Mereka menunjuk ke hubungannya dengan autisme dan penyakit auto-imun.   Vaksin mati atau tidak aktif, mengandung semua atau sebagian dari organisme penyebab penyakit yang telah dibunuh atau dibuat tidak aktif. Tak seperti yang hidup, vaksin mati tidak bisa bereproduksi, sehingga tidak menyebabkan penyakit yang hendak dicegah. Hanya saja, vaksin ini memicu respons sistem imun lebih lemah dibandingkan vaksin hidup. Vaksin yang tidak aktif digunakan untuk kolera, Hepatitis A, influenza, pertusis (batuk rejan), polio (suntikan), rabies, dan tifoid.   Vaksin Rekombinasi DNA dibuat dengan teknik genetika. Vaksin Hepatitis B adalah salah satu contohnya. Vaksin ini tidak menggunakan seluruh organisme, tapi mengambil gen-gen khusus dari bahan penimbul infeksi (virus, bakteri) dan menambahkannya ke dalam biakan virus. Untuk vaksin yang tidak dibuat dengan teknologi genetika, bakteri atau virus dilemahkan berulang-ulang melalui media biakan, misalnya sel-sel manusia (jaringan janin yang gugur), jaringan ginjal monyet, lambung babi, embrio ayam, sel-sel embrio marmut, atau serum anak sapi, untuk mengurangi keampuhannya. Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.   Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.   Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci? DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.   Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut. Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?   Dari banyak sumber di dapatkan bahwa, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?   Babi dalam Vaksin.   Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut :     “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3   Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :   “Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.” Imamat 11 : 7-8   1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.  Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :   Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7 Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6 Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda   Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7 Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6 Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda   Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino “Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.” ~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.   Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.   2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.   Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah : Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina. Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”   Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia. 3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.    Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.   4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi   Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.   5. Sifat aneh babi lainnya. “Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.   Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.   Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).   Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.” ~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra   Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.  Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.  Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.Dan masih banyak lagi. Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?   Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.   Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.   SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.   Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.   Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.   Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.   Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.   Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?   Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya. Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.     Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”    Bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.   Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.   Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang. Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.   Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi. Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.   Penutup   Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6    Masih banyak yang belum diketahui tentang efek dari vaksin rekombinasi DNA. Para ahli mengatakan, vaksin rekombinasi DNA lebih efektif dan aman dari jenis vaksin lain karena tidak mengandung seluruh bahan infeksi. Tapi kekhawatiran terbesar pada vaksin ini adalah sistem imun tubuh memroduksi antibodi-antibodi, yang pada gilirannya menyerang bagian-bagian tubuh.   Semua virus mati atau hidup mengandung DNA dan RNA, yaitu materi pembawa genetik. Ketika vaksin dibuat, virus-virus itu ditempatkan dalam suatu media biakan. DNA dan RNA dari virus bisa ditangkap oleh sel-sel hewan dalam biakan. Sel-sel tempat RNA virus yang menyatu dengan DNA sel-sel hewan disebut provirus.   Provirus bisa tetap tidak aktif (tidur) dalam tubuh selama bertahun-tahun. Jika menjadi aktif, banyak ahli percaya provirus bertanggungjawab atas kelainan autoimun, yaitu ketika sistem imun tidak bisa membedakan jaringannya sendiri dari benda asing penyerang, dengan demikian tubuh menyerang dirinya sendiri. Termasuk dalam penyakit autoimun adalah diabetes, rematoid artritis, dan asma. Selain itu, protein hewan dalam biakan tidak dicerna tubuh manusia, dan protein yang tidak dicerna adalah penyebab utama alergi. Protein yang tidak dicerna juga bisa menyerang lapisan dinding pelindung sel-sel syaraf dan menimbulkan masalah syaraf.   Cobalah renungkan dengan seksama.Jemaah Haji, Calon pengantin, ibu hamil,anak-anak-, Bayi-bayi yang tidak berdosa diberi virus-virus itu dengan maksud agar kebal terhadap penyakit. Faktanya, dalam praktik di lapangan, banyak kematian dan cacat pada bayi, anak, atau orang dewasa, akibat dari penanaman virus-virus tersebut.   Alasan besar di balik bertahannya proyek imunisasi atau vaksinasi adalah bisnis besar. Badan peneliti teknologi tinggi Internasional Frost and Sullivan menggambarkan pasar vaksin manusia dunia meroket dari US$ 2,9 milyar pada 1995 menjadi lebih dari US$ 7 milyar pada 2001.   Rasulullah saw sesungguhnya telah memberikan contoh menyangkut metode kesehatan, yang dinamakan Athibunabawy. Menurut Syeh Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Athibunabawy bersifat pasti, bernuansa Ilahi. Artinya, Atibunabawy adalah bagian dari akidah dan iman. Atibunabawy terbagi menjadi empat macam. Pertama, Hijamah/bekam, yakni terapi menyentuh yang sakit, urut, refleksi. Kedua, All Khustul bahri, Al habatusaudah, Al Assabah (Madu), dan obat-obat alami berupa tanaman di sekitar kita, seperti kencur, jahe, temulakawak dan lain-lain. Ketiga, Ar Rukyah, yakni bacaan-bacaan yang dilafazkan dari Al-Qur’an dan As Sunah. Keempat, gabungan dari ketiganya.   Pencegahan penyakit yang harus diupayakan seluruh manusia adalah meningkatkan kekebalan tubuh secara alami, yaitu dengan memakan makanan yang halal lagi baik, menuruti seluruh aturan Allah swt, dan menjauhi seluruh laranganNya. Negara wajib memelihara kesehatan masyarakat dengan pengawasan ketat terhadap perdagangan sayur mayur, hewan potong dan segala bahan makanan dan minuman, agar bebas dari zat-zat kimia sintetis dan pengawet berbahaya. Inilah upaya yang harus terus diperjuangkan demi tercapainya generasi Indonesia sehat, cerdas, berkualitas dan beriman.   Untuk lebih jelasnya Baca buku "Imunisasi Dampak Konspirasi & solusi sehat ala Rasulullah SAW   *) 
Pondok Sehat An-Nabawiyah 081398665033  Email: layananumat@gmail.com   

Minggu, 10 April 2011

SUAMIKU BUKAN LELAKI SEMPURNA

Dikirim Sutikno bin Tumingan dalam 
SUAMIKU BUKAN LELAKI SEMPURNA
Nikah Vol. 4, No. 6, September 2005
Dulu di tengah hangatnya teh panas dan sepotong rotii di pagi hari, saya dan teman-teman satu kos sering ngobrol tentang sosok ikhwan atau suami ideal.
Menurut kami seorang ikhwan yang paham agama pastilah sosok yang amat ‘super’. Super ngemong, sabar, romantis, dan sebagainya, tiada cela dan noda. Dalam pikiran polos kami saat itu, seorang ikhwan itu pasti ittibaussunnah dalam segala hal, termasuk dalam berumah tangga.
Namun seiring berjalannya waktu akhirnya saya menyadari, ternyata dulu kami melupakan satu hal. Yaitu bahwa seorang ikhwan adalah juga manusia, yang tentu saja memiliki sifat “manusiawi”. Mereka pun memiliki sederet masalah, dan mereka bukan malaikat. Jadi, tidak layak tentunya jika berbagai tuntutan kita bebankan kepada mereka.

Membangun harapan adalah sah-sah saja. Hanya saja, jangan kaget setelah bertemu realita. Setelah menikah, menyatukan dua hati yang berbeda bukanlah hal mudah. Menginginkan sosok suami yang bisa menyelesaikan konflik tanpa menyisakan sedikit pun sakit hati atau masalah adalah harapan berlebihan.
Apalagi mengharap suami yang full romantis di antara sekian beban yang ditanggungnya. Suami kita hanyalah laki-laki biasa yang punya masa lalu dan latar belakang berbeda dengan kita. Mereka seperti kita juga, punya banyak kelemahan di samping kelebihannya.
Lantas apakah harus kecewa kalau sudah dapat suami tapi masih jauh dari harapan waktu muda? Tidak juga. Hal terpenting adalah jangan lagi berandai-andai dan mengeluh. Berpikirlah progresif, jangan regresif. Pikirkan solusi, jangan mempertajam konflik atau mendramatisir keadaan. Komunikasikan apa yang ada dalam benak kita dalam situasi terbaik.
Fitrah wanita dengan porsi perasaan yang lebih dominan seharusnya menjadikan kaum hawa lebih pintar memilih waktu curhat yang tepat. Sikap “nrimo” atas kekurangan suami bisa jadi pilihan tepat untuk mengurangi tingkat kekecewaan.
Konsepnya semakin Anda melihat perbedaan, semakin terluka hati ini (self-fulfilling prophecy).   Jadi, carilah titik persamaan untuk meraih kebahagiaan. Dan ingat, dari sekian akhwat yang ada, Andalah yang terpilih untuk menjadi belahan hatinya. Karena itu cintailah suami Anda apa adanya.
Bagi para akhwat yang belum menikah, tetaplah “memanusiakan” manusia. Para ikhwan itu adalah seperti diri kita juga. Mereka bukan Superman. Ingat pula bahwa jodoh ada di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetaplah perbaiki diri baik secara dien maupun fisik. Masalah siapa suami dan bagaimana sosok suami kita kelak adalah hak prerogatif Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Singkirkan sederetan tuntutan “super” bagi calon suami. Semakin banyak tuntutan, bila tak terpenuhi akan membuat tingkat kekecewaan semakin tinggi. Percayalah pada janji Allah, bahwa suami yang baik adalah untuk istri yang baik pula, insya Allah. Lagi pula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menegaskan dalam salah satu haditsnya bahwa memilih suami adalah karena ketinggian agama dan akhlaknya, bukan prioritas sekunder lainnya.
Akhir kata, yuk, sembari menyeruput teh panas, kita ganti topik menjadi ~Bagaimana menjadi istri ideal.~ Wallahu a’lam.
(Ummu Aisyah).

MENJAGA KASIH SAYANG SUAMI ISTRI


RUMAH tangga yang bahagia dan aman tenteram menjadi impian suami istri. Ikatan kasih sayang dua insan dipadukan dengan harapan semoga abadi sepanjang hayat. Namun, dalam kehidupan berumah tangga pasti tidak lepas dari ujian dan cobaan yang dapat menggo...yahkan kesejahteraan.   Oleh karena itu, beberapa tips untuk renungan bersama agar rumah tangga yang terbina tetap aman dan dilimpahi kasih sayang sepanjang masa. Ini perlu untuk menghindari terjadi perceraian yang semakin meningkat.   Renungkan pesan Umamah binti Harits kepada anaknya sebagai tips dalam rumah tangga yang bahagia. Umamah mewasiatkan kepada putrinya yang akan melangsungkan pernikahan dengan seorang Raja Yaman, yaitu Al Harits bin Amru.   Dalam wasiat itu, Umamah berkata:   "Wahai putriku, aku ingin memberitahumu beberapa hal sebagai pedoman dan panduanmu dalam menjelajahi alam berumah tangga nanti yaitu:   Jalinkan hubungan dengan suamimu penuh ketaatan, perhatikan tempat menjadi kesenangannya dan jangan sampai dia melihat ke sesuatu yang buruk atau tercium sesuatu yang busuk.   Hendaklah kamu selalu membanggakannya karena ini akan membuatnya bertambah kasih padamu.    Benarkanlah segala pendapat dan sikapnya niscaya dia akan bersikap lembut terhadapmu.   Kamu harus mengatur urusan rumah tangga dengan sempurna dan baik.   Senantiasa memelihara diri, keluarga dan kehormatannya. Simpan segala rahasianya dengan baik, jangan kamu sesekali membantah perintahnya karena ini akan melukakan hatinya.   Jagalah waktu makannya dan waktu beristirahat karena bila perut lapar akan membuat darah cepat naik. Begitulah juga dengan tidur yang tidak cukup akan menyebabkan kelelahan.    Andai suamimu nanti sedang bergembira, janganlah kamu menunjukkan kesedihan pula, tetapi kamu harus pandai menyesuaikan kondisi dan bijak menurut suasana hatinya.   Sebagai seorang istri harus selalu menghiasi dirimu selalu agar suamimu nanti merasa senang bila menatap wajahmu. Jadikanlah dirimu sebagai cahaya penerang kepadanya. Niscaya nanti suami akan menjadi penolong pula pada dirimu."   Demikianlah  beberapa tips yang disampaikan ke anaknya dan sangat relevan buat kita di zaman ini, yaitu panduan buat wanita yang akan mendirikan rumah tangga agar bahtera dilayari bersama suami berada dalam jalur yang benar lagi diridai Allah.   Seperti yang diketahui, berbagai masalah keruntuhan rumah tangga semakin menjadi-jadi dan tidak menampakkan susutnya. Jadi semestinya saran Umamah dijadikan sebagai teladan dan peringatan buat muslimah.   Rumah tangga aman bahagia akan membawa keberkahan hidup dan selalu dalam lingkungan rahmat Allah. Apa yang penting, kedua suami dan istri harus memiliki sikap saling hormati-menghormati dan nilai toleransi tinggi.   Setuju, wanita menjadi pokok pangkal kepada terbentuknya suasana bahagia dan harmonis. Imam Hasan Al-Banna berkata: "Dasar kebaikan bangsa adalah kebaikan keluarga dan kunci kebaikan keluarga adalah kebaikan kaum perempuan, karena perempuan adalah guru dunia".   "Perempuan yang menggoyang ayunan dengan tangan kanannya dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya. Ketenteraman, ketenangan dan perlindungan, itulah kata tepat untuk menggambarkan antara lelaki dan perempuan."   "Seorang perempuan, wahai saudariku, berlindung pada suaminya untuk memperoleh kekuatan dan kehidupan, sedangkan pria berlindung kepada istrinya untuk memperoleh kecintaan dan kehidupan."   Andainya sikap saling memahami dan saling pengertian diterapkan antara suami istri, fenomena cemburu buta yang berakhir dengan perceraian dapat ditangani. Ini tidak, akan memicu polemik, sehingga tumbuh menjadi sumber keretakan hingga meruntuhkan rumah tangga.   Kehidupan berumah tangga yang selalu berpayung pada cahaya keimanan, kokoh tidak akan mudah digoncang, malah selalu mendapat berkat Allah. Ingatlah, keluarga yang aman bahagia akan melahirkan anak cemerlang.   Anak yang lahir dalam ruang lingkup keluarga harmonis akan memacu landasan hidup sempurna. Wujudlah rumahku, syurgaku, yang menjadi impian semua pasangan. Semua menginginkan kebahagiaan dalam gerbang pernikahan dan Islam mendorong pernikahan untuk mencari ketenangan.   Firman Allah: "Dan Allah menjadikan bagimu rumahmu sebagai tempat tinggal (untuk ketenangan)." - (Surah An-Nahl, ayat 80)   [Halaqah]    

ISTRI SEBAGAI AMANAH

Nafkah untuk seorang istri ...      Mengenang kembali peristiwa di Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H. yaitu sebelum wafatnya Rasulullah SAW salah satu wasiat beliau yang disampaikan dalam khutbah Wada 'ke sekalian umat Islam, yaitu agar kita m...engawasi dan memelihara kaum wanita sebagai amanah.   Tugas dan tanggung jawab ini, ditujukan khusus kepada kaum pria yang berperan sebagai suami di dalam sebuah rumah tangga. Sabda Rasulullah SAW yang berarti, "Takutlah kepada Allah dalam urusan wanita, karena sesungguhnya kamu telah mengambil mereka dengan amanah Allah." (HR. Muslim)   Dasar kejadian kaum pria, dikaruniai oleh Allah dengan kekuatan fisik, memiliki pemikiran yang luas dan beberapa kelebihan lainnya. Sebaliknya kaum wanita diciptakan dengan sifat yang lemah lembut, penyayang dan kurang agresif. Mereka lebih banyak dipengaruhi oleh emosi. Oleh itu sewajarnya kaum pria diberi tugas dan tanggung jawab memikul amanah menjadi ketua atau pemimpin yang mengontrol dan melindungi kaum wanita.   Allah SWT berfirman, artinya: "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta `at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.Jika mereka menta `atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. "(Surah an-Nisaa ', ayat 34)   Amanah yang dipertanggungjawabkan  Setiap pasangan harus merasa bertanggung jawab penuh menjalankan tugas masing-masing demi membangun keluarga. Bagi lelaki, sebagai kepala negara, pemimpin dalam masyarakat, suami ke istri, ayah dari anak-anak atau sebagainya. Mereka seharusnya mengerti hak-hak dan tuntutan kaum wanita yang menjadi kewajiban bagi mereka memperjuangkannya serta membela nasib kaum wanita ini saat mereka teraniaya.   Sirah Rasulullah SAW telah membuktikan bahwa beliau adalah pembela kaum wanita yang terkemuka. Beliau tidak hanya membawa risalah Islam yang sempurna, bahkan telah berhasil membebaskan kaum wanita dari cengkeraman adat jahiliyah serta menempatkan posisi mereka ke suatu taraf yang begitu mulia.   Namun paling mengecewakan bila ada kaum pria yang suka mengambil kesempatan di atas kelemahan wanita dan memandang rendah terhadap mereka dan menjadikan mereka korban mereka dan menjadikan mereka korban penganiayaan.   Tampilan kaum wanita tidak begitu perhatian menyebabkan hak atau kepentingan mereka terpinggirkan. Kondisi ini terjadi karena adanya perasaan ego yang tinggi di dalam diri pria dan tidak ada kesadaran dalam memikul amanah dan tanggung jawab terutama sebagai kepala rumah tangga.    Banyak kasus seperti ini terjadi dalam masyarakat, misalnya: (I) Mengabaikan nafkah (biaya) istri. (Ii) Tidak menyediakan tempat tinggal yang seharusnya. (Iii) Bersikap kasar terhadap istri. (Iv) Memberi tugas di luar kemampuan istri. (V) Menganiaya (mendera) istri. (Vi) melimpahkan tanggung jawab dirinya (seorang suami) ke bahu istri.   Kewajiban Suami Memberi Nafkah (belanja)    Sesungguhnya kewajiban memenuhi kebutuhan nafkah terhadap istri tidak hanya terhenti sebatas nafkah batin semata tetapi juga nafkah lahir termasuk memberi belanja dan kebutuhan lahir ke istri. Hal ini telah diatur oleh syara sebagaimana firman Allah SWT yang maksudnya, "Dan kewajiban suami memberi makanan dan pakaian kepada istri dengan cara yang baik." (Surah al-Baqarah, ayat 233)   Nafkah harta (belanja) adalah suatu bagian dari harta yang dibelanjakan ke orang-orang yang dipertanggungjawabkan kepada suami terhadap istrinya.Sedangkan yang dikatakan harta itu pula harus dari sumber yang halal, yaitu bukan hak anak yatim atau bukan hak orang lain yang tersimpan dan bukan dari usaha mencuri, korupsi, riba dan sebagainya. Maka harta yang dijadikan nafkah untuk perbelanjaan istri dan anak-anak harus harta yang diperoleh dari jalan yang halal. Harta yang haram tidak dapat dijadikan nafkah.   Sabda Rasulullah SAW yang maksudnya, "Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, nerakalah yang lebih layak baginya."   Hak Isteri Tanggungjawab Suami  Salah satu hikmah mengapa beban nafkah itu terpikul di bahu suami adalah karena kelebihan pria dalam penciptaannya dari segi kekuatan fisik dan akal pikirannya yang dianggap mampu untuk bekerja keras mencari nafkah, memberi perlindungan dan mempertahankan kehormatan keluarga di mana tidak ada kewajiban bagi istri untuk mencari nafkah. Tetapi ini bukanlah berarti bahwa Islam telah menggambarkan wanita sebagai orang yang lemah dan hanya membebani pria tetapi ia adalah penghormatan Islam kepada wanita sehubungan dengan tugas mereka yang amat kompleks di rumah dalam mengelola hal anak-anak dan keluarganya.   Maka memberi nafkah ini adalah wajib hukumnya atas suami sejak dimulainya ikatan pernikahan, meskipun si istri itu adalah seorang yang kaya di mana perkawinan itu sekali-kali tidak akan mengubah posisinya bahkan dia tetap memiliki hak-hak pribadi yang tidak dapat diganggu walaupun oleh suami.   Sedangkan suami tetap bertanggung jawab memberikan nafkah kepada istrinya itu yang merangkum penyediaan kebutuhan dasar yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal yang layak di samping memberikan uang belanja untuk mengurus kebutuhan diri, anak-anak dan rumah tangga.   Ini adalah berdasarkan kondisi dan kemampuan si suami tersebut dimana istri yang baik tidak akan 'merengek-rengek' meminta sesuatu yang tidak bisa dibeli atau disediakan oleh suaminya sebagaimana yang tersebut dalam al-Quran yang maksudnya, "Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya ; dan siapa yang disempitkan rezekinya, maka hendaklah ia memberi nafkah dari apa yang diberikan Allah kepadanya (sekadar yang mampu); Allah tidak membebani seseorang melainkan (sekara kemampuan) yang diberikan Allah kepadanya. (Orang-orang yang dalam kesempitan hendaklah ingat bahwa) Allah akan memberikan kesenangan sesudah kesusahan. "(Surah at-Thalaq, ayat 6-7)   Sedekah Yang Diwajibkan  Sesungguhnya Islam menganggap bahwa pemberian nafkah suami kepada istri itu sebagai satu sedekah di mana Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadis beliau bahwa sedekah yang paling baik adalah yang melebihi kebutuhan.Walhal sedekah ini pula elok didahulukan kepada orang yang dibawah tanggungan si suami itu sendiri yang berarti ke istri masing-masing.   Sa'ad bin Abu Waqqash berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda maksudnya, "Setiap belanja yang engkau berikan demi mencari ridha Allah, pasti diberikan pahala, sekalipun yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu." (HR. Bukhari & Muslim).   Bahkan nilai memberi nafkah kepada istri dan anak itu sebenarnya adalah lebih utama dari menyumbangkan harta demi perjuangan Islam di mana Rasulullah SAW pernah bersabda yang maksudnya, "Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling bermanfaat adalah apa yang engkau berikan kepada istrimu. "(HR. Bukhari & Muslim)   Fenomena Masyarakat  Jika ditinjau pada kehidupan berumah tangga sekarang kebanyakan pria lebih suka memilih perempuan yang berprofesi sebagai istri, bukan karena dia tidak mampu, tetapi pada pandangan mereka jika istri bekerja, biaya nafkah termasuk uang belanja dapur dan biaya-biaya dasar keluarga dapat dibagi dalam arti lain dapat digunakan uang gaji istri dan diharap dapat melepaskan banyak beban yang harus menjadi tanggung jawab dirinya.   Dalam hal ini sekalipun masyarakat sudah menganggap hal tersebut sebagai lumrah kehidupan berumah tangga yaitu berbagi susah dan senang, namun sebenarnya ia adalah menjadi tanggung jawab suami di mana isteri hanya perlu membantu jika suami tersedia tidak mampu dan hal ini telah dijelaskan oleh Islam sebagai ibadah yang akan mendapat ganjaran yang besar di sisi Allah SWT.   Hal ini telah disebutkan oleh Rasulullah SAW di mana ada sepasang suami istri, Zainab dan Abdullah bin Mas'ud. Si suami tersebut termasuk fakir, sementara istrinya memiliki harta yang sungguh banyak yang ingin disedekahkan. Maka mereka pun datang menemui Rasulullah SAW dengan ditemani oleh seorang wanita yang juga memiliki niat yang sama. Ketika sampai di depan rumah Rasulullah mereka bertemu Bilal.   Zainab pun berkata, "Katakanlah kepada beliau bahwa ada dua orang perempuan yang akan bertanya apakah cukup kalau harta mereka diberikan kepada suami mereka dan kepada anak yatim di rumah-rumah mereka? Tolong jangan kau katakan siapa kami. "   Bilal pun masuk dan menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah SAW. Terlebih dahulu beliau bertanya siapakah wanita itu. Bilal pun berkata, "Seorang wanita Anshar dan Zainab." "Zainab yang mana?" Tanya Rasulullah. "Istri Abdullah bin Mas'ud." Jawab beliau: "Mereka berdua akan mendapatkan dua pahala. Satu pahala ibadah dan satu pahala sedekah. "(HR. Bukhari & Muslim)   Namun kesalahan yang sering dibiarkan terjadi adalah pada ada suami yang alpa dan sengaja mengambil kesempatan istrinya yang bekerja sehingga ada yang hidup dengan hasil pendapatan istri semata-mata, tanpa melakukan apa-apa kerja.   Sedangkan Islam telah mengingatkan bahwa dalam hal pendapatan istri, adalah menjadi hak mutlak sendiri di mana dia berhak berbuat apa saja terhadap harta pencariannya dan suami tidak berhak untuk mengontrol, mengatur, mengambil atau membelanjakan harta tersebut tanpa persetujuannya terlebih dahulu apalagi memaksanya bertanggung jawab menghidupi keluarga.   Kualifikasi Isteri Mendapat Nafkah  Istri yang layak mendapat nafkah harus istri yang sah atau istri dalam 'iddah raj'i atau' iddah yang bisa disebut kembali, artinya adalah 'iddah dari talak satu atau dari talak dua di mana' iddah talak tiga tidak berhak diberi nafkah karena ia adalah talak yang tidak dapat disebut kembali.   Maka seandainya istri tersebut tidak mendapat nafkah yang adil dan memadai dari suami atau dia dikasari oleh suami, maka dia dapat mengajukan klaim atau gugatan di Mahkamah Syar'iyah kecuali seseorang istri itu nusyuz (durhaka) kepada suaminya, curang dan sebagainya atau kedaluwarsa iddah maka dia tidak berhak untuk mendapatkan nafkah.   Contoh pengabaian Nafkah    Ada beberapa suami yang mengabaikan tanggung jawab karena: i) Memiliki istri yang berpenghasilan lebih atau sama dengannya dan suami tersebut menganggap bahwa sudah cukup untuk istri menanggung sendiri biaya rumah tangga dan dirinya. ii) Bertujuan untuk mendidik istri agar tidak menjadi boros.   Menuntut Hak    Bila istri menyadari kesalahan yang telah dilakukan oleh suaminya maka si istri harus: 1. Menasihati suami secara lemah-lembut dan sopan tentang tanggung jawabnya atas dasar tidak ingin durhaka kepadanya. 2. Cari orang ketiga yang dapat dipercaya dan dihormati untuk menyadarkan kesalahan suami. 3. Menurut pengadilan syariah.   Begitupun Islam mengharuskan si istri mengambil haknya meskipun tanpa pengetahuan suami (jika kondisi sudah terdesak) karena pernah diriwayatkan oleh Aisyah ra bahwa Abu Sufyan yaitu seorang sahabat Rasulullah SAW yang cukup kaya, bersifat terlalu kikir dalam memberikan nafkah (belanja) ke istrinya sehingga istrinya nekad mencuri uang suaminya.   Hindun, istri Abu Sufyan itu mengabarkan halnya ini ke Rasulullah SAW."Sungguh Abu Sufyan adalah orang yang kikir (pelit). Ia tidak memberiku belanja yang mencukupi bagi diriku dan anaknya, sehingga aku terpaksa mengambil hartanya tanpa pengetahuannya. "   Rasululah menjawab, "Ambillah sebanyak yang mencukupi dirimu dan anakmu dengan wajar." (HR Bukhari dan Muslim)     KesimpulanSebuah hadis mengatakan yang di antara maksudnya, "Rasulullah SAW bersabda ... seorang pria adalah pemimpin atas keluarganya. Dia akan ditanya tentang kepemimpinannya ... "(HR. Muslim)   Maka di sini seorang suami akan diminta bertanggung jawab pada anggota keluarga yang di bawah tanggungannya termasuk urusan pemberian nafkah. Oleh karena itu, sebagai kepala keluarga, apakah istri meminta atau tidak, memberi nafkah tetap menjadi tanggung jawab seorang suami karena sesungguhnya Rasulullah SAW amat membenci umatnya yang bersifat bakhil terutama kepada pasangan yang telah melahirkan keturunannya malah sifat bakhil ini juga adalah termasuk untuk orang yang tidak menggunakan tenaganya untuk berusaha mencari nafkah untuk diri dan keluarganya. Sebaliknya mengharap istri bekerja untuk menghidupi kehidupan rumah tangga mereka.   Golongan ini akan dibalas dengan berbagai ancaman di akhirat kelak di mana beliau bersabda dalam sebuah haditsnya bahwa orang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, dan pergaulan manusia, sebaliknya dekat dengan api neraka.   Sedangkan orang yang dermawan itu dekat kepada Allah, dekat kepada surga, dekat dengan manusia dan jauh dari api neraka. Maka sesuai seorang suami yang benar-benar bertanggung jawab pasti akan dapat melahirkan suasana damai dan harmonis dalam rumah tangga. Tidak akan terjadi masalah ketidakadilan, penganiayaan dan sebagainya.   [Rudypurweb]       

Sumber: facebook: asep nedyana

WANITA PERTAMA MASUK SYURGA

Pernahkah terbersit dalam pikiran anda untuk bertanya “Siapa sih wanita yang pertama masuk surga di akhirat kelak?”. Sebuah pertanyaan iseng yang kalo dipikir-pikir sih ternyata membuat kita penasaran juga ya. Jika anda penasaran (seperti juga aku ...ketika itu), maka anda sama penasarannya dengan Siti Fatimah, putri Rasulullah Saw. Ia b...erniat menanyakan hal ini kepada ayahandanya.   Lalu, apakah anda menduga bahwa wanita yang pertama masuk surga itu adalah Siti Fatimah? Atau ibunda beliau Siti Khadijah, atau Siti Aisyah ataukah salah satu dari keluarga Rasulullah Saw lainnya? Mmm. Jika iya, jawaban anda ternyata salah. Inilah hebatnya Islam, tidak mengenal istilah ‘nepotisme’ (hehehe). Dalam sebuah ceramah agama, akhirnya aku tahu, ternyata wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali adalah seorang wanita yang bernama Muti’ah. Anda kaget??? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga.   Siapakah Muti’ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang bernama Muti’ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Mmm, pencarian pun dimulai, sodare-sodare…   Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti’ah tersebut. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersama dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.   “Di luar, siapa?” kata Muti’ah tidak membukakan pintu.   “Saya Fatimah, putri Rasulullah”   “Oh, iya. Ada keperluan apa?”   “Saya hanya berkunjung saja”   “Anda seorang diri atau bersama dengan lainnya?”   “Saya bersama dengan anak saya, Hasan?”   “Maaf, Fatimah. Saya belum mendapatkan izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki”   “Tetapi Hasan masih anak-anak”   “Walaupun anak-anak, dia lelaki juga kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya akan meminta izin dulu kepada suami saya”   “Baiklah” kata Fatimah dengan nada kecewa. Setelah mengucapkan salam, ia pun pergi.   Keesokan harinya, Siti Fatimah kembali berkunjung ke rumah Muti’ah. Selain mengajak Hasan, ternyata Husein (saudara kembar Hasan) merengek meminta ikut juga. Akhirnya mereka bertiga pun berkunjung juga ke rumah Muti’ah. Terjadilah dialog seperti hari kemarin.   “Suami saya sudah memberi izin bagi Hasan”   “Tetapi maaf, Muti’ah. Husein ternyata merengek meminta ikut. Jadi saya ajak juga!”   “Dia perempuan?”   “Bukan, dia lelaki”   “Wah, saya belum memintakan izin bagi Husein.”   “Tetapi dia juga masih anak-anak”   “Walaupun anak-anak, dia juga lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!”   “Baiklah” Kembali Siti Fatimah kecewa. Namun rasa penasarannya demikian besar untuk mengetahui, rahasia apakah yang menyebabkan wanita yang akan dikunjunginya tersebut diperkanankan masuk surga pertama kali.   Akhirnya hari esok pun tiba. Siti Fatimah dan kedua putranya kembali mengunjungi kediaman Mutiah. Karena semuanya telah diberi izin oleh suaminya, akhirnya mereka pun diperkenankan berkunjung ke rumahnya. Betapa senangnya Siti Fatimah karena inilah kesempatan bagi dirinya untuk menguak misteri wanita tersebut.   Menurut Siti Fatimah, wanita yang bernama Muti’ah sama juga seperti dirinya dan umumnya wanita. Ia melakukan shalat dan lainnya. Hampir tidak ada yang istimewa. Namun, Siti Fatimah masih penasaran juga. Hingga akhirnya ketika telah lama waktu berbincang, “rahasia” wanita itu tidak terkuak juga. Akhirnya, Muti’ah pun memberanikan diri untuk memohon izin karena ada keperluan yang harus dilakukannya.   “Maaf Fatimah, saya harus ke ladang!”   “Ada keperluan apa?”   “Saya harus mengantarkan makanan ini kepada suami saya”   “Oh, begitu”   Tidak ada yang salah dengan makanan yang dibawa Muti’ah yang disebut-sebut sebagai makanan untuk suaminya. Namun yang tidak habis pikir, ternyata Muti’ah juga membawa sebuah cambuk.   “Untuk apa cambuk ini, Muti’ah?” kata Fatimah penasaran.   “Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku semenjak dulu”   Fatimah benar-benar penasaran. “Ceritakanlah padaku!”   “Begini, setiap hari suamiku pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Setiap hari pula aku mengantarkan makanan untuknya. Namun disertai sebuah cambuk. Aku menanyakan apakah makanan yang aku buat ini enak atau tidak, apakah suaminya seneng atau tidak. Jika ada yang tidak enak, maka aku ikhlaskan diriku agar suamiku mengambil cambuk tersebut kemudian mencambukku. Ini aku lakukan agar suamiku ridlo dengan diriku. Dan tentu saja melihat tingkah lakuku ini, suamiku begitu tersentuh hatinya. Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku pun ridlo atas dirinya”   “Masya Allah, hanya demi menyenangkan suami, engkau rela melakukan hal ini, Muti’ah?”   “Saya hanya memerlukan keridloannya. Karena istri yang baik adalah istri yang patuh pada suami yang baik dan sang suami ridlo kepada istrinya”   “Ya… ternyata inilah rahasia itu”   “Rahasia apa ya Fatimah?” Mutiah juga penasaran.   “Rasulullah Saw mengatakan bahwa dirimu adalah wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali. Ternyata semua gara-gara baktimu yang tinggi kepada seorang suami yang sholeh.”