Kamis, 19 Mei 2011

Ku Ingin Belajar Mencintai-IMU...

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Berkisah tentang cinta, tak akan pernah ada ujungnya, indah, menarik untuk dibahas, kan selalu hadir dalam setiap zaman. ku coba untuk menulis sepenggal kisah dua insan yang membahas tentang suatu warna cinta. Semoga bermanfaat...

Allah Ta'ala berfirman, " Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga)" (Ali Imran:14).

Pengajian yang diadakan fakultas Kesehatan Masyarakat baru saja usai. Ustadz Imran membahas tentang bagaimana hukum pacaran dalam islam. beliau menyajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti. setelah peserta pengajian tinggal beberapa orang lagi, Fauzan memberi isyarat pada Riani untuk menunggunya sebentar. mereka duduk dipelataran mesjid dengan jarak yang agak berjauhan, berbincang sejenak.
" de, maaf kalau kaka ganggu waktunya sebentar, ada hal yang ingin kaka bicarakan sebentar, tentang apa yang telah kita jalani beberapa bulan ini" Fauzan membuka pembicaraan.
"iya ka, silahkan" jawab Riani.
"de, ade tadi denger nggak ceramah yang barusan disampaikan sama ustadz Imran?, apa yang ade rasakan, apa yang ade pikirkan?, tanya Fauzan hati-hati.
"emm, ade berfikir, apa yang kita lakukan salah, ka...ade berfikir ingin membatasi komuniksi diantara kita, maaf , tapi itu yang ade pikirkan selama ustadz berbicara tadi. ade takut ka, kita malah terjerembab pada lembah zina, padahal Allah jelas-jelas melarang kita untuk mendekati zina. ya, walaupun kita cuma sekedar diskusi, cerita-cerita, tidak seperti yang dilakukan kaula muda pada umumnya sampai memang mereka benar-benar dah jatuh pada hukum zina tersebut. tapi apa yg kita lakukan bisa membuat hati kita saling merindu, terus ingat, ingin senantiasa ngobrol karena ada kenyaman diantara kita. sedangkan hal tersebut itu salah, telah banyak waktu yang telah kita sia-siakan ya ka, bahkan hal tersebut bisa menjatuhkan kita pada syirik, menyekutukan Allah dengan orang yang kita sayangi. Naudzubillah, ka" ucap Riani panjang lebar sambil menundukkan wajahnya dalam-dalam dengan suara tertahan.
"Alhamdulillah...kaka pun berfikir hal serupa de. kaka berniat untuk membatasi komunikasi diantara kita, guna menjaga hati, pikiran kita dari hal-hal yang telah Allah larang" suara Fauzan terdengar lagi.
"De, Ade mau janji pada Kaka??", tanya ?Fauzan melanjutkan.
"Janji apa,Ka?", jawab Riani,
" Mau kah Ade berjanji, seandainya Ade merindui Kaka, Ade pergi untuk bertilawah?, atau Ade bermunajah pada Dzat Penggenggam hati-hati ini biarkan Dia yang akan melakukan apa yang ingin Dia lakukan pada kita, yang penting kita belajar untuk menjaga benih-benih ini dari nafsu, dari hal-hal yang akan mengundang murkaNya...", timpal fauzan melanjutkan. "De, mudah-mudahan dengan begitu, Alloh kan menjaga kita dan anugrah yang bersemayam dihati ini" tandas Fauzan.
" Iya, insyaAlloh, Ade berjanji Ka, Ade juga ngerti dan sadar, benih ini bukan kita yang minta, tapi benih ini adalah tumbuh dengan izinNya, benih ini bukanlah aib, tapi adalah karuniaNya yang harus kita jaga, kita rawat, kiita pelihara agar dia sehat, tumbuh menjadi tanaman yang kan menjadi pohon Mahabatulloh, Mahabaturrosul...bukan malah menjadi pohon benalu yang akan merusak inangnya, atau pohon yang kan menghasilkan bau busuk yang tidak enak untuk dicium" balas Riani, dengan hati yang bercampur antara bahagia karena dia telah menyayangi seseorang yang sedang berazzam mencintai Rabb-nya dari pada dia, dengan perasaan cemas karena khawatir dia tidak bisa menjaga benih yang mulai tumbuh dihatinya.
" Iya, De, Kaka menyadari, benih ini adalah fitrah yang Dia karuniakan pada mahlukNya yang mulai dewasa, akan tetapi, kita belum waktunya untuk menumbuhkan benih ini sebelum terbingkai dalam ikatan pernikahan, sebelum ijab qobul terikrarkan. karena sebelum ikrar itu diucapkan, kita belum dibenarkan oleh syariat, karena tidak tahu apakah kita berjodoh atau tidak, dan biarkan benih-benih ini tumbuh pada saatnya, dia kan INDAH PADA WAKTUNYA"
"Ade ada pesan untuk kaka, sebelum kita akan memutuskan semua komunikasi kita?", tanya Fauzan.
"Pesan ade untuk kaka, jaga diri kaka baik-baik, jangan lupa akan janji kita, apabila rasa itu menyelimuti relung hati kita, kita wudhu, kita bertilawah, andai kita tidak kuasa mengendalikannya, bersujudlah, ungkapkanlah isi hati kita, jika ingin menangis, menangislah dalam sujud-sujud panjang kita, jangan sampai kita umbar perasaan kita pada mahlukNya, kita cuma ungkapkan perasaan kita ini hanya pada Dzat Yang telah Menumbuhkan rasa ini, pada Penggenggam hati-hati kita, pada Yang Maha Kuat, pada Yang Maha Kuasa...mungkin itu pesan Ade, Ka",  balas Riani. "Pesan Kaka untuk Ade?", Riani balik bertanya.
"Udah?", tanya Fauzan.
" Iya, Ka, cukup " kata Riani.
"Emmm, Pesan Kaka mirip dengan pesan Ade untuk Kaka, Kaka harap Kita bisa menjaga benih ini ya, jangan sampai rasa ini melebihi cinta kita pada Allah, Kekasih sejati kita, pada rasul dan pada jihad dijalanNYa. Kaka tidak berharap Kita menjadi mahluk kerdil yang diperbudak oleh nafsu. Terus lagi, selama menanti masanya tiba, Kaka harap Kita terus memperbaiki diri Kita, menghiasi detik-detik Kita dengan hal-hal yang bisa mendatangkan cintaNYa, semoga dengan hal tersebut Allah melimpahkan karuniaNya pada Kita, andai Kita tidak berjodoh, pasangan hidup yang mempunyai tujuan yang sama yaitu yang sama-sama berlomba ingin mendapatkan ridhoNya. De, andai sebelum waktunya tiba, ada ikhwan yang bagus agamanya mempunyai maksud terhadap Ade, Ade jangan merasa terhalangi oleh Kaka, Kaka ridho seandainya Ade menyegerakan menyempurnakan setengan dien Ade, walau bukan dengan Kaka. Kaka mengatakan hal ini, bukan karena Kaka tidak berharap Ade yang akan mendampingi Kaka, justru karena Kaka sayang sama Ade, karena Kaka cinta sama Ade karenaNYa, karena kaka sadar, jodoh itu telah tertulis dalam kitab lauhil mahfudz, ketika Dia berkehendak, tidak ada yang akan terjadi kecuali kehendakNya. Kaka ikhlas, De, InsyaAlloh... Kaka yakin andai Kita jodoh, sejauh apapun jarak memisahkan Kita, sebanyak apapun masalah yang dihadapi, seperti apapun tantangan yang ada, Kita pasti akan dipersatukan oleh takdirNya, tapi jika Kita bukan jodoh walau sedekat apapun Kita, Kita tidak akan pernah bisa bersatu, Kaka yakin akan hal itu, De" , tegas Fauzan, panjang lebar.
" Benar Ka, Ade pun meyakini hal itu, Ade faham, Ka..." balas Riani.
"Ade fahamkan maksud kaka?", tanya Fauzan menegaskan.
"Ya, ade faham ka" jawab Riani dengan mantap.
"De, ini komunikasi kita yang terakhir ya, kaka akan komunikasi sama keluarga ade aja, mungkin kaka akan tanya kabar Ade lewat aa", ungkap Fauzan.
"Iya Ka, silahkan, Ade akan berusaha menjaga diri dan hati Ade, Ade akan berusaha menjaga izzah Ade sebagai muslimah, Ade akan terus belajar memperbaiki diri dan menjaga hati ini sampe pangeran syurga itu datang menjemput Ade untuk mengikrarkan ijab qobul dihadapan keluarga Ade, inysaAlloh" jawab Riani dengan lebih yakin.
kemudian mereka kembali menuju tujuannya masing-masing, dengan hati yang penuh syukur, karena Allah telah memberikan nikmat yang tak ternilai harganya, nikmat iman, islam dan hidayahNya. Alhamdulillah Ya Rabb...

bila ku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMU agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMU, ya muhaimin , jika ku jatuh cinta , jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku padaMU
ya Alloh jika ku jatuh hati, izinkan aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMU agar tidak jatuh aku dalam jurang cinta semu
ya rabbana, jika aku jatuh hati , jagalah hatiku padanya agar tidak brpaling dari hatiMU
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukalah aku pada seseorang merindukan syahid di jalan-MU
Ya Alloh, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak melalaikan diriku untuk merindukan Syurga-MU
Ya Alllah, jika aku menikmati cinta kekasih-MU, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-MU
Ya Alloh, jika aku jatuh hati pada kekasih-MU, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-MU
Ya Allah, jika Engkau menghalalkan aku merindui kekasih-MU,  jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya pada-MU
Ya Alloh, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah terhimpun dalam cinta kepadaMU,  telah berjumpa dalam taat kepadaMU, telah bersatu dalam dakwah kepadaMU, dan telah terpadu dalam membela syariatMU, kukuhkanlah ikatannya, Ya Allah, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya,  penuhilah hati-hati kami dengan Nur cahaya -MU yang tiada pernah pudar, lapangkan dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMU dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan penolong, Ya Rabb. aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar