Kamis, 14 April 2011

RINTIHAN, TANGISAN JIWA YANG TERLENA,,,

Tangisan di keheningan...            
Bangun malam, Sebenarnya keinginan untuk kembali bisa menangis disaat sujud di sepertiga malam sudah lama menjadi keinginan yang kuat dalam diri, namun ternyata kekuatan setan lebih besar mengurung tubuh, selalu membuj...uk, dan merayu manusia untuk senantiasa tidak berbuat baik bagi diri. Dan setan senantisa memanfaatkan kelemahan diri manusia untuk bisa mendapatkan teman bermainnya, dan membujuk manusia untuk selalu kalah dengan dirinya sindiri.   Tapi malam ini aku berhasil mengalahkan bujuk rayu setan, dan mampu mengeluarkan kekuatan dalam diri untuk bangkit dari tempat tidur dan mengambil air wudhlu. Sejuk air wudhlu membasuh lembut menembus pori-pori wajah. Lembut menyapu sisa-sisa kotoran yang lengket di kulit muka. Byar! mata tambah terbuka. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan kekuatan untuk diri bangun di keheningan malam.   Kuangkat kedua tangan, dengan mengucapkan kalimah Takbir.   Allahuakbar!!! Duh kecilnya diri ini saat kita menyadari makna kalimat agung yang begitu dahsyat. Dibawah langit sepertiga malam yang cerah, dengan sinar bulan separuh yang ditemani kerlap kerlip bintang menambah suasana yang cukup untuk membuktikan betapa kecilnya diri ini.   Subhanallah!!!! Maha Suci Allah. Takbir, rukuk, sujud semakin membuat diri tak mampu membendung lelehan air mata, semua kemaksiatan yang telah kulakukan seolah nampak begitu nyata menagih pertanggungjawabannya menambah deras lelehan air mata, semakin lama semakin deras hingga membasahi sajadah yang tergelar.   Namun kondisi ini lambat laun telah berubah, entah ada tambahan kekuatan dari mana lagi diri ini. Setelah lelehan air mata membasahi kedua pipi dan mulai berganti dengan seulas senyum yang muncul dari bibir ini. Terbayang malaikat yang menyaksikan dan turut bermunajat untuk diri ini, mereka tersenyum dan melambaikan tangan seolah mengajak aku untuk turut terbang bersama mereka. Bidadari berterbangan secara bergandengan tangan dengan busana yang begitu indah. Mengulas senyum yang tiada tara, Allahu Akbar.   Meleleh kembali air mata ini. Ya Allah terimalah sembah sujud hamba-Mu ini, bersama ribuan dzikir makhluk-Mu di pagi yang indah. Amin ya Rabbal Alamin.     

Oleh: Asep Nedyana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar